Kejadian paling lucu itu terjadi pada salah satu teman saya. Waktu itu saya sedang menunggu teman saya yang lain di Stasiun Mo Chit. Teman saya ini ingin mencari toilet akirnya dia masuk ke stasiun dengan tiket tujuan Stasiun Chit Lom seharga 35 baht. Saya memang masih menunggu di luar dan belum menggunakan tiket masuk kereta tersebut. Karena teman saya ini cerdas, dia keluar lagi dari tempat tunggu kereta yang akan kita tumpangi yaitu dengan cara memasukan tiket masuk itu ke tempat yang sama. Alhasil tiketnya tertelan karena secara otomatis tiket tersebut menjadi tiket keluar stasiun. Pelajarannya adalah tiket BTS dipakai dua kali, pertama, sebagai tiket masuk, dan kedua sebagai tiket keluar. Sebenarnya sama saja seperti tiket kereta di Jakarta. Bedanya ini pakai mesin, di Jakarta pakai tukang cek tiket. Pengecekan tiket melalui mesin lebih adil sebenarnya karena pengalaman saya beli tiket kereta di Jakarta mahal-mahal tapi tidak diperiksa.
Apabila kita tidak memiliki kendaraan pribadi untuk menuju airport, kita dengan mudah bisa menggunakan BTS Airport Link. Airport link telah menjadi penyelamat saya ketika harus menjemput tamu di airport seorang diri. Kalau naik BTS dari airport link, uang kertas bisa langsung dimasukan ke dalam mesin penarikan tiket. Nikmatnya perjalanan menuju airport Suvarnhabumi dengan BTS. Kapan Jakarta punya transportasi seperti ini.
Selain MRT dan BTS, kita juga bisa menumpangi tuk-tuk untuk berjalan-jalan di kota. Transportasi ini banyak berkeliaran di jalan raya kota Bangkok dimana memiliki sifat yang tidak jauh berbeda dengan bajaj Jakarta. Mereka dikenal dengan tukang salip jalanan. Namun, tidak semua tukang tuk-tuk jujur. Waspada ketika ingin menyewa tuk-tuk karena supir tuk-tuk bisa membawa kita berkeliling ke tempat-tempat berbelanja yang tidak ingin kita kunjungi sebenarnya. Tarif tuk-tuk standar 30-50 baht.
Keempat, kentalnya agama Budha di Bangkok cukup terasa dengan banyaknya kuil-kuil untuk berdoa dan sesajen. Suasana religius seperti ini tidak mungkin didapatkan di Jakarta. Hiruk pikuk kota Bangkok tidak mematikan kegiatan berdoa masyarakat Budha di Bangkok. Hal ini terbukti dengan kegiatan doa di Patung Four Face Budha yang terletak tidak jauh dari kawasan belanja Pratunam. Patung Budha ini memiliki 4 wajah yang melambangkan cinta, keluarga, kesehatan, dan keuangan. Setiap masyarakat atau turis dengan agama apapun dapat berdoa disini sesuai dengan apa yang mereka yakini masing-masing. Masyarakat Bangkok ada yang berdoa di tempat ini sebelum mereka berangkat ke kantor dan kembali berdoa di Four Face Budha setelah pulang kerja. Jadi, Four Face Budha buka dari pagi buta hingga malam hari.
![]() |
Waria Thailand versi Korea di Alcazar Show Pattaya |