"Journey, it's not about where you go, where you stay, but how you enjoy it with or without friends. Be grateful" - Mine

Minggu, 30 September 2012

Thailand: Telur Dadar Penyelamat

Dua minggu di Thailand membuat saya gerah bertemu Tom Yum. Makanan satu ini memang selalu hadir di setiap meja makan restoran Thailand. Meskipun Tom Yum dari satu restoran ke restoran lain menyajikan Tom Yum yang berbeda-beda, saya tetap berkata tidak untuk Tom Yum. Rasa asam yang berlebih tidak menggoda lidah saya untuk mencicipi Tom Yum tiap kali makan.

Rasa makanan Thailand kurang pas dengan lidah saya. Makanan Thailand jarang menggunakan kecap manis. Menurut info yang saya dapatkan dari teman, Thailand cuma punya kecap asin. Kebanyakan rasa asin bukan dari garam tapi dari rasa kecap asin, Mau dibilang apapun enaknya Tom Yum tetap tidak sehati. Sama aja kaya perasaan saya dengan makanan Jepang Sushi. Intinya, saya kurang sejiwa dengan Tom Yum dan Sushi.

Tom Yum memang makanan khas Thailand. Tapi sesungguhnya menu masakan Thailand tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Disana juga ada kangkung sebagai sayur andalan di tiap restoran. Dan satu lagi makanan yang sepertinya semua orang Indonesia pasti suka. Ya, telur dadar!
A: "Jauh-jauh ke Thailand makan telur dadar?"
B: "Emang orang Thailand ngga boleh goreng telur dadar?"
hahaha

Bagi tamu yang pernah saya bawa saat tour, telur dadar itu jadi penyelamat ketidaknafsuannya dengan makanan Thailand. Mau dimana pun restorannya, mahal atau murah pasti ada telur dadar. Perjumpaan dengan telur dadar di meja-meja makan restoran Thailand terasa seperti makan di meja makan negara sendiri. Dan tidak ada telur dadar yang tersisa di meja makan orang Indonesia. hehehe

Tidak ada komentar: