"Journey, it's not about where you go, where you stay, but how you enjoy it with or without friends. Be grateful" - Mine

Kamis, 19 Juli 2012

Pulau Tidung: Suguhan Ironi Jembatan Cinta

Tidak begitu jauh dari Muara Angke, Pulau Tidung dapat diakses hanya dengan 2,5 jam perjalanan kapal. Ini kali kedua saya mengunjungi pulau di Kepulauan Seribu. Beberapa bulan lalu saya memilih pulau yang tidak padat penghuni bahkan bisa dikatakan sepi sekali. Kali ini Pulau Tidung justru begitu padat dengan rumah-rumah penduduk yang tinggal dan bekerja di sekitar pulau. Bisa dikatakan pulau ini merupakan salah satu destinasi teramai di antara pulau-pulau di Kepulauan Seribu.

Saat itu kapal yang saya tumpangi cukup padat. Kami memilih untuk duduk di dek atas. Kapal bergerak seiring dengan ombak-ombak kecil yang menggiring kapal ke tengah laut. Saya cukup terkejut saat sampai di Pulau Tidung. Ibarat artis yang dikerumuni fansnya. Pulau ini nampak seperti pasar sesaat semua kapal berlabuh dan para penumpang berhamburan turun di dermaga. Keadaan ini jauh berbeda dengan apa yang saya alami ketika tiba di Pulau Harapan beberapa bulan lalu. Sejujurnya, apa yang membuat pulau ini bisa menjadi begitu ramai? Mari kita tanyakan pada jembatan cinta yang menjadi lokasi favorit para wisatawan di Pulau Tidung.


Ya, Jembatan Cinta merupakan objek wisata favorit di Pulau Tidung. Untuk sampai di Jembatan Cinta, saya hanya menyewa sepeda dari penginapan. Dalam beberapa menit saja, saya sampai di lokasi Jembatan Cinta berada. Bagi kalian yang ingin mencoba kendaraan lain, Pulau Tidung menghadirkan becak motor atau bentor untuk menuju Jembatan Cinta atau mengelilingi pulau. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di pantai sekitar Jembatan Cinta antara lain, bermain voli pantai, banana boat, jet ski, melompat dari atas Jembatan Cinta, dan menyusuri Jembatan Cinta hingga ke Pulau Tidung Kecil.

Lompat dari Jembatan Cinta
Biaya untuk bermain banana boat hanya Rp 35.000/orang. Speed boat akan membawa banana boat Anda berputar sebanyak 2 kali kemudian badan akan terhempas dengan kasar ke laut. Tidak perlu takut tenggelam karena pelampung yang menempel di badan pasti akan menyelamatkan Anda. Jika ingin mencoba sensasi melompat setinggi 7 meter, silahkan coba melompat dari atas Jembatan Cinta. Momen ini cukup indah untuk diabadikan dengan jepretan lensa kamera. Beberapa teman saya mencoba dan badan mereka terasa sakit di beberapa bagian. Baiknya posisi saat melompat perlu diperhatikan agar badan tidak tersakiti.


Siang hari menuju sore, kami berjalan menyusuri Jembatan Cinta yang begitu buruk jika dilihat lebih dekat. Beberapa kali saya googling, saya tidak pernah mengetahui bahwa kenyataannya Jembatan Cinta memiliki sisi yang perlu diperhatikan. Saya pikir Jembatan Cinta merupakan icon wisata Pulau Tidung yang tidak boleh mati. Jembatan ini memang sudah didirikan bertahun-tahun untuk menghubungkan Tidung Besar dan Tidung Kecil. Pemerintah setempat seharusnya lebih serius menanggapi keadaan fisik Jembatan Cinta ini. Bagaimana tidak, ratusan pasang kaki wisatawan per hari atau saat weekend pasti menginjak jembatan tersebut. Kerusakan-kerusakan pada Jembatan Cinta ada baiknya cepat diantisipasi mengingat kenyamanan dan keselamatan para wisatawan yang menyusuri  jembatan ini. Jembatan kayu yang lebarnya standar tiga badan orang dewasa ini sepertinya tidak seromantis Jembatan Cinta yang sering terlihat di foto-foto landscape tangkapan kamera wisatawan. Layaknya gigi bolong yang tak terlihat di dalam mulut begitu pula Jembatan Cinta dengan kayu keropos yang hingga saat ini masih bertahan menunggu tangan-tangan membenahi diri mereka.

Kerusakan Jembatan Cinta, Pulau Tidung
Setelah mengunjungi Pulau Tidung Kecil, kami kembali ke penginapan. Malam harinya kami menikmati ikan bakar (dalam paket wisata disebut barbeque) yang sudah siap untuk disantap oleh rombongan kami. Jika jumlah anggota rombongan cukup banyak, acara tukar kado mungkin bisa menjadi inspirasi Anda untuk meramaikan malam terakir di Pulau Tidung. Anda juga bisa bermain kembang api jika sudah mempersiapkannya sebelum tiba di pulau ini. Larutnya malam membawa kami tertidur pulas hingga listrik mati membuat kami kepanasan di malam hari. Namun, saya tetap berusaha tidur sambil menanti waktu snorkeling esok pagi. 

Di Atas Jembatan Cinta
Acara Tukar Kado

Tidak ada komentar: