"Journey, it's not about where you go, where you stay, but how you enjoy it with or without friends. Be grateful" - Mine

Rabu, 10 Agustus 2011

Belitung : Ada Apa Dengan Motornya?

Ada apa sih dengan motor di Belitung? Pastinya ada hal yang menarik dengan motor di Belitung. Bukan karena motornya lebih keren daripada motor-motor di kota lain. Dan bukan juga karena yang mengendarai lebih maco-maco, hehe. Yang menarik adalah kewajaran masyarakat Belitung untuk mempunyai motor yang tidak berspion. Ya mungkin di Jakarta dan kota sekitarnya masih ada motor yang tidak lengkap kaca spionnya. Entah itu spion kiri atau kanan. Jarang sekali ditemukan kedua spionnya tidak ada. Kalau ada juga bisa dihitung pakai jari.

Kalau kalian nanti ke Belitung, ngga usah capek-capekin diri untuk menghitung berapa banyak motor yang tidak berspion. Karena hampir semua motornya tidak berspion. Kalau ada juga, paling cuma spion kanan atau spion kirinya aja.

Aduh.. trendy banget deh motor Belitung. Jenis motornya sama aja kaya yang biasa kita liat di TV. Tapi setelah keluar dari showroom motor atau ketika beli motor, biasanya spion memang sengaja dilepas oleh penjual motor. Saya sama sekali tidak mengerti mengapa hal ini terjadi. Entah untuk mengurangi biaya pembelian atau supaya si pengendara tidak merasa tertantang dengan pengendara yang ada di belakangnya (pemikiran asal-asalan).

Awalnya saya hanya memperhatikan beberapa motor saja yang tidak berspion. Yang saya perhatikan hanya motor anak-anak muda. Ya mungkin mereka merasa lebih gaul dengan motor tidak berspion. Tapi kok setelah diliat secara sadar, ternyata motor polisi juga tidak berspion. Sebenarnya siapa sih yang salah dan ngga tahu peraturan? Polisi pun tidak berspion, metalnya. Saya makin penasaran dengan hal yang mungkin sangat sangat dianggap wajar oleh masyarakat Belitung. Sayangnya, saya sudah menghapus foto motor-motor di rental tempat saya meminjam motor yang bisa dijadikan sebagai bukti otentik. Saat itu saya masih menyimpan rasa penasaran sampai akhirnya menemukan jawaban yang sebenarnya juga tidak masuk akal tentang motor tidak berspion.

Saya pun bertanya kepada pemilik penginapan. Dia berkata sudah menjadi hal yang biasa kalau motor tidak berspion. Karena menurut mereka,"Cukup dengan Doa Ibu saja kita selamat". Haaaah? Doa Ibu???! Sungguh sesederhana itukah alasan mencopot kaca spion yang kegunaanya cukup penting dari sebuah motor? Kaca spionnya terus dikemanain? Tapi saya pun tidak enak menuntut jawaban lebih jauh karena udah mentok di "Doa Ibu". Ibu memang Dewa deh.hahaha. Rasanya pengen langsung nanya sama polisi tapi ngga kepikiran waktu itu. Ya lagi-lagi, "Doa Ibu".