"Journey, it's not about where you go, where you stay, but how you enjoy it with or without friends. Be grateful" - Mine

Minggu, 01 April 2012

Maluku: Pisang dan Sambal adalah Jodoh

Pergi ke maluku jangan lupa makan pisang dan dabu-dabu (sambal). Memang makanan yang satu ini sudah menjadi favorit warga lokal Maluku. Pisang dan sambal bisa menjadi makanan yang setia menemani di kala pagi, siang, sore atau malam hari. Tak heran jika kita berkunjung ke Maluku, pisang dan sambal adalah jodoh yang tak sulit ditemukan.

Mungkin pisang, yang buahnya manis, tidak cocok di lidah orang-orang tertentu untuk disantap dengan sambal. Namun, rasa kontras ini justru menjadi unik di lidah orang-orang Maluku. Pisang tidak hanya diolah dengan cara digoreng tetapi juga direbus bahkan dibakar. Apapun bentuk pisangnya, pasti sambal yang menjadi jodohnya. Sambalnya pun beragam tergantung masing-masing pembuatnya.

Entah sekedar bertamu k rumah penduduk atau jalan-jalan ke pantai, pisang dan sambal seringkali menjadi santapan yang sederhana namun berkawan baik di mulut maupun perut. Apalagi bagi masyarakat yang memiliki pohon pisang di sekitar rumahnya, pisang bisa menjadi makanan pokok selain nasi. Pisang yang menjadi pengganti nasi, bisa disantap dengan ikan bakar dan sambal. Sungguh santapan yang unik dengan rasa beraneka ragam, manis, pedas, asin.

Pisang Mulut Bebe (Bebek), Sambal, dan Ikan
Sumber: Internet
Mungkin bagi kita orang Jakarta, hanya gorengan tahu, tempe, dan bakwan yang cocok dimakan dengan sambal, tapi bagi orang-orang Maluku, pisang gorenglah yang paling mantap untuk dimakan dengan sambal. Yang jelas, makanan ini tidak hanya menjadi milik orang Maluku tetapi juga orang Manado yang sangat mencintai rasa pedas. Maka dari itu, bagi orang Maluku maupun Manado, makan pisang tidak akan lengkap jika tak memakannya dengan sambal. Karena sambal justru menghadirkan kenikmatan tersendiri pada pisang yang sudah siap untuk disantap.