"Journey, it's not about where you go, where you stay, but how you enjoy it with or without friends. Be grateful" - Mine

Selasa, 11 September 2012

Thailand: Siap2 Baht Lenyap Cepat!

"Ingat! Kalau 1000 baht sudah pecah, hati-hati akan habis sesaat"

Tiba di pusat kota Bangkok, menyusuri jalan-jalan Sukhumvit yang dipadati kendaraan bermoor, padatnya pedagang di kiri kanan jalan, mall-mall berjejer di sepanjang jalan, kurang lebih sama dengan keadaan di Jakarta. Lalu apa yang berbeda dengan Jakarta? Dan kenapa banyak orang Indonesia datang ke Bangkok?

Pertama, di kota Bangkok banyak sekali pilihan tempat berbelanja. Mulai dari yang harganya selangit dengan kualitas produk juga selangit sampai ke produk-produk yang harganya murah meriah dengan kualitas online shopping. Jujur saya belum puas berbelanja di Bangkok. Meskipun sudah dua sampai tiga kali mengunjungi tempat belanja yang sama, ada saja barang-barang yang tidak terlihat oleh mata saya. Ada saja yang unik, dan ada saja yang murah. Itulah hal terburuk yang saya dapati di kota Bangkok. Baht-baht saya melayang dengan cepat namun batin memang puas, hahaha.

1. Platinum dan Chatucak Market
Platinum dan Chatucak Market adalah dua tempat favorit belanja saya di Bangkok. Belanja murah dengan kualitas bagus adalah kebahagian para wanita, haha.Platinum bisa dibilang mirip seperti ITC Kuningan atau Mangga Dua. Harga Jelly Shoes yang dijual di Jakarta Rp 90.000-Rp100.000,-, disini cuma seharga Rp35.000-Rp40.000,- . Betul-betul suatu pembohongan besar, hahaha. Bagaimana tidak, banyak sekali reseller Indonesia yang berbelanja di Bangkok dan mendapatkan keuntungan yang tidak terlalu besar namun dalam jumlah yang banyak. Sekarang saya tahu, darimana asal barang-barang online shopping itu. Baju-baju perempuan jaman sekarang ala cherrybelle tumpah ruah di tempat ini. Ala-ala Korea murah meriah bahan bagus tidak menyesal dengan harga kurang dari Rp100.000,-. Di sebelah kanan luar Platinum, ada juga pedagang baju dan aksesoris kaki lima. Yang saya aneh setengah mati di Bangkok ini, kenapa barang yang dijual di kaki lima kualitasnya juga bagus-bagus. Jadi tinggal pilih mau belanja di jalan Pratunam dulu atau masuk ke Platinum dulu, haha.

Untuk laki-laki tidak usah takut karena teman saya yang laki-laki juga sibuk sekali mencari sepatu dengan bahan-bahan suede dan warna beragam. Apa yang didapatkan di Jakarta dengan harga diatas ratusan ribu rupiah, di Platinum dan Chatucak Market justru jauh di bawah harga-harga tersebut. Kalau Platinum buka jam 08.00-20.00, berbeda dengan Chatucak yang hanya buka setiap Sabtu dan Minggu. Jangan kaget kalau ingin berbelanja di pasar yang satu ini. Padat merayap dengan bentuk pasar berlabirin. Barang bekas, kw, kw super, dan asli semua dijual disini. Meskipun bentuknya sedikit mirip dengan Pasar Senen, tapi kualitasnya tidak sama dengan Pasar Senen. Kisaran harga baju yaitu 100-250 baht. Karena pasar ini semi outdoor, siap-siap bawa payung kalau nanti turun hujan. Menuju Chatucak bisa dengan BTS turun di Stasiun Mo Chit karena Chatucak Market tepat di bawah jembatan BTS.

2. Mah Boon Krong (MBK)
MBK merupakan mall yang nampaknya banyak diperbincangkan dalam paket tour ke Bangkok. Padahal menurut saya barang-barangnya biasa saja kalau dibandingkan dengan Platinum. Entah kenapa tiap turis Indonesia harus sekali ke MBK. Mungkin karena letak MBK yang strategis berada dekat dengan mall-mall lain seperti Siam Paragon dan Siam Discovery. Harga barang-barang di MBK dan mall-mall ini tidak terlalu bersaing. Hanya ada satu toko yang menurut saya wajib dikunjungi oleh ibu-ibu dan kakak-kakak sekalian, yaitu NARAYA (lantai dasar Tokyu). Naraya ini menjual produk tas, dompet, topi, dan aksesoris lainnya. Produk-produk buatan Jepang ini hanya bisa ditemukan di Hongkong dan Thailand. Motif bunga-bunga jadi favorit desain produk Naraya. Bukan karena produk Jepang lalu harganya mahal, salah besar. Justru produk Naraya banyak menjadi incaran wisatawan untuk berbelanja oleh-oleh. Salah satu wisatawan itu adalah saya. hahaha. Di lantai 6 MBK, kita bisa liat Madame Tussauds dimana banyak patung-patung lilin orang-orang terkenal dan arti-artis dunia tampil disini. Tamu bebas foto dengan patung-patung tersebut dan ada juga tawaran untuk mencetak langsung hasil foto dengan Obama di kantor kerjanya.

3. Asiatique
 Ada lagi pasar malam di Bangkok namanya Asiatique. Tempat belanja ini baru saja dibangun. Kebetulan saya lupa tahun berapa. Yang jelas disini juga barang-barangnya unik-unik. Ada yang bisa ditawar ada yang tidak. Nah, kalau mau nawar juga, hanya pedagang-pedagang tertentu yang bisa bahasa Inggris. Jadi, punya teman atau guide yang bisa bahasa Thailand sangat amat membantu. Paling tidak bisa berbicara: ani torai ka? (ini harganya berapa?), lo dai ka? (bisa ditawar tidak), dai (bisa), mai dai (tidak bisa), dan mengerti angka-angka. Untungnya, seiring berjalannya waktu, saya lumayan mengerti kalau masalah tawar menawar. Asal jangan ngomong di luar itu. Saya angkat tangan! haha. Suasana Asiatique yang nyaman, bersih, dan semi outdoor sangat nikmat untuk jalan dan berbelanja santai di malam hari.

Mangga Ketan (Mango with Sticky Rice)
Kedua, bagi pecinta seafood, Bangkok gudangnya seafood murah dan enak. Jajanan sate seafood pinggir jalan harganya 10 baht atau sekitar Rp3.000. Ada cumi yang dalamnya telor, udang, dan daging sapi kaki pendek alias babi yang sangat teramat murah harganya jika dibanding beli di Jakarta. Ngomong-ngomong daging babi, saya sempat menemani tamu saya membeli babi panggang dan nasi di dekat Grand Palace yang harganya hanya Rp12.000. Nasi goreng (Kao Phat) Rp6.000 . Nasi campur sayur+telor ceplok+udang Rp 12.000,-  (Jualan mba?hahaha). Selain itu, Bangkok juga gudangnya buah-buah segar. Tidak ada buah yang saya temukan tidak manis di Bangkok. Buah mangga biasa dimakan dengan bumbu pedas asin ala rujak Thailand yang banyak sekali dijual di pinggir jalan. Ada juga makanan khas Thailand yang patut dicoba yaitu mangga ketan. Sulit digambarkan rasanya seperti apa karena saya juga bingung bisa-bisanya orang Thailand menyatukan mangga dengan ketan menjadi makanan yang laku untuk dijual, ckck. Yang pasti rasanya manis-manis bikin kenyang.

Escalator Lantai 1-3

Ada 1 lagi foodcourt dengan makanan berkelas dan murah, yaitu foodcourt Terminal 21. Disini banyak sekali jenis makanan murah, higienis, unik, dan yummy. Tempat makan ini sangat saya rekomendasikan bagi kalian yang nanti mau jalan-jalan ke Thailand. Tidak hanya foodcourtnya tapi juga mall-nya unik. Terminal 21 memiliki beberapa lantai dimana setiap lantainya didesain berbeda sesuai dengan negara-negara berikut ini, Inggris, Perancis, Jepang, Turki, dan sebagainya. Alasan mall ini diberikan nama Terminal 21 sunggguh bukan main-main karena memang mall ini ingin menciptakan suasana airport kepada para pengunjungya.

Untuk makan malam seafood, Royal Dragon bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menikmati dinner seafood

Tidak hanya sekedar menyediakan seafood tetapi juga pemandangan pagoda-pagoda yang khas ada di resotran ini. Ada pula pertunjukan laki-laki berkostum pendekar china yang membawa tomyam dengan satu tangan dan terbang. Sejujurnya laki-laki ini tidak terbang tapi meluncur dengan flying fox listrik sepanjang 10 meter.

(Perbedaan Bangkok dan Jakarta bisa dibaca di postingan selanjutnya)

link:
http://www.madametussauds.com/Bangkok/en/