"Journey, it's not about where you go, where you stay, but how you enjoy it with or without friends. Be grateful" - Mine

Rabu, 12 September 2012

Thailand: Transportasi, Agama, dan Orientasi Seksual

Ketiga, Bangkok punya MRT dan BTS, Jakarta has nothing. Di Bangkok, saya sama sekali tidak mencoba MRT. Saya dan teman-teman lebih suka naik BTS yang tidak dapat ditemukan di negara canggih macam Singapur. Sebenarnya bedanya MRT dan BTS hanya masalah penempatan keretanya saja. Kalau MRT di bawah tanah. Kalau BTS di atas udara. Harga tiket BTS tergantung jarak tempat yang ditempuh. Siapkan koin-koin untuk memudahkan bertransaksi langsung dengan mesin pengambilan tiket BTS. Kalau tidak ada koin bisa ditukar terlebih dahulu di kasir.

Kejadian paling lucu itu terjadi pada salah satu teman saya. Waktu itu saya sedang menunggu teman saya yang lain di Stasiun Mo Chit. Teman saya ini ingin mencari toilet akirnya dia masuk ke stasiun dengan tiket tujuan Stasiun Chit Lom seharga 35 baht. Saya memang masih menunggu di luar dan belum menggunakan tiket masuk kereta tersebut. Karena teman saya ini cerdas, dia keluar lagi dari tempat tunggu kereta yang akan kita tumpangi yaitu dengan cara memasukan tiket masuk itu ke tempat yang sama. Alhasil tiketnya tertelan karena secara otomatis tiket tersebut menjadi tiket keluar stasiun. Pelajarannya adalah tiket BTS dipakai dua kali, pertama, sebagai tiket masuk, dan kedua sebagai tiket keluar. Sebenarnya sama saja seperti tiket kereta di Jakarta. Bedanya ini pakai mesin, di Jakarta pakai tukang cek tiket. Pengecekan tiket melalui mesin lebih adil sebenarnya karena pengalaman saya beli tiket kereta di Jakarta mahal-mahal tapi tidak diperiksa.

Apabila kita tidak memiliki kendaraan pribadi untuk menuju airport, kita dengan mudah bisa menggunakan BTS Airport Link. Airport link telah menjadi penyelamat saya ketika harus menjemput tamu di airport seorang diri. Kalau naik BTS dari airport link, uang kertas bisa langsung dimasukan ke dalam mesin penarikan tiket. Nikmatnya perjalanan menuju airport Suvarnhabumi dengan BTS. Kapan Jakarta punya transportasi seperti ini.

Selain MRT dan BTS, kita juga bisa menumpangi tuk-tuk untuk berjalan-jalan di kota. Transportasi ini banyak berkeliaran di jalan raya kota Bangkok dimana memiliki sifat yang tidak jauh berbeda dengan bajaj Jakarta. Mereka dikenal dengan tukang salip jalanan. Namun, tidak semua tukang tuk-tuk jujur. Waspada ketika ingin menyewa tuk-tuk karena supir tuk-tuk bisa membawa kita berkeliling ke tempat-tempat berbelanja yang tidak ingin kita kunjungi sebenarnya. Tarif tuk-tuk standar 30-50 baht.

Keempat, kentalnya agama Budha di Bangkok cukup terasa dengan banyaknya kuil-kuil untuk berdoa dan sesajen. Suasana religius seperti ini tidak mungkin didapatkan di Jakarta. Hiruk pikuk kota Bangkok tidak mematikan kegiatan berdoa masyarakat Budha di Bangkok. Hal ini terbukti dengan kegiatan doa di Patung Four Face Budha yang terletak tidak jauh dari kawasan belanja Pratunam. Patung Budha ini memiliki 4 wajah yang melambangkan cinta, keluarga, kesehatan, dan keuangan. Setiap masyarakat atau turis dengan agama apapun dapat berdoa disini sesuai dengan apa yang mereka yakini masing-masing. Masyarakat Bangkok ada yang berdoa di tempat ini sebelum mereka berangkat ke kantor dan kembali berdoa di Four Face Budha setelah pulang kerja. Jadi, Four Face Budha buka dari pagi buta hingga malam hari.

Waria Thailand versi Korea di
Alcazar Show Pattaya
Selain, sisi religius agama Budha di Bangkok, hal lain yang tidak ditemukan di Jakarta adalah kebebasan orientasi seksual. Jangan heran kalau suatu saat melihat lesbi duduk bersama di dalam bis atau waria-waria cantik menjadi pedagang toko baju. Budaya Indonesia tidak bisa menerima kebebasan orientasi seksual seperti ini. Terkadang kita justru meremehkan waria-waria yang tidak terurus di jalan-jalan ibukota. Di Thailand, waria sangat dihargai keberadaannya. Mereka dianggap sama seperti masyarakat lainnya yang straight laki-laki dan straight perempuan. Bahkan pemerintah menjadikan mereka sebagai pendukung pariwisata di Thailand. Misalnya, di Bangkok dan Pattaya, kita bisa menyaksikan waria cabaret show dimana para waria ini berakting teater musikal di atas panggung pertunjukan. Siapa yang ingin foto dengan waria-waria cantik ini? Saya mau!