"Journey, it's not about where you go, where you stay, but how you enjoy it with or without friends. Be grateful" - Mine

Rabu, 18 April 2012

Life Starts Here

Lets call on the interested 
The wide eyed 
The hopeful 
The princesses
And the princes 
Their believer
Lets some on the generals 
The queens,
The kings,
and The knights start ride adventures trail 
Lets call on The ledgers 
The lovers 
The big ones 
The small ones
The boundaries 
The attendance 
Discoverers
The conductor
The scientist 
The CEO’s 
lets call on the Sky walkers 
The movers 
The shakers 
Lets call on the curious And bring on the hope
LIFE STARTS HERE

Rabu, 04 April 2012

Bangka & Belitung: First Impression!

Hal yang biasa ditemukan ketika kita menunjungi pantai adalah taburan pasir putih/hitam, gradasi pantai biru kehijau-hijauan, tumpukan karang-karang (jika pantainya berkarang), dan jejeran pohon kelapa. Mungkin ada satu hal yang tidak menjadi biasa dijumpai di pantai tetapi justru sangat sering dijumpai di pantai-pantai Bangka dan Belitung. Keajaiban ini begitu melimpah menghiasi sudut dan sisi pantai di Bangka dan Belitung. Keajaiban inilah yang memberikan anugerah pemandangan yang begitu mengagumkan setiap mata yang melihatnya. Kekaguman itu pun terucap ketika melihat langsung bongkahan batu-batu granit yang  menghampar di pantai-pantai Bangka dan Belitung bak Kerajaan Granit megah yang menguasai pantai-pantai tersebut.

Pantai Parai, Bangka


Hamparan batu-batu granit dapat dilihat di beberapa pantai seperti Pantai Parai di Bangka, Pantai Tanjung Kelayang dan Pantai Tanjung Tinggi di Belitung. Batu granit ini tidak menghampar layaknya padi di sawah tetapi mengelompok di beberapa sudut pantai. Jika garis pantainya panjang dan melengkung sedikit ke dalam seperti Parai di Bangka,  bongkahan batu-batu granit akan tetap ada sampai di bagian garis lengkungan pantai bahkan menumpuk dengan ukuran yang beragam. Batu granit pun  berwarna lebih tua dibanding di pinggir pantai bagian depan resort.

Berbeda dengan Tanjung Kelayang yang memiliki dua sisi pantai depan belakang, batu granit tidak muncul di pinggir pantai bagian depan tetapi justru berkerumun di bagian belakang pantai. Batu-batu ini membujur ke arah Pulau Lengkuas. Pemandangan bagian belakang Tanjung Kelayang bagaikan taman batu granit yang tidak bisa dibeli dan dibawa pulang ke rumah. Batu granit di Tanjung Kelayang terlihat lebih lebar-lebar, berwarna abu-abu terang sehingga pantai ini terlihat lebih terang dibanding dengan pantai sebelumnya. Pemandangan Pantai Tanjung Kelayang di sisi belakang seperti taman batu granit yang bersembunyi di tengah kesunyian menyimpan harta karunnya.


Tanjung Kelayang, Belitung


Tanjung Tinggi, Belitung


Lain pula dengan suasana yang didapatkan di Pantai Tanjung Tinggi, Belitung. Mungkin pantai ini menjadi pantai teramai dari ketiga pantai tersebut. Pantai ini menjadi begitu terkenal setelah tim Laskar Pelangi menjadikannya sebagai salah satu lokasi syuting dari film ini. Tanjung Tinggi memiliki beberapa batu-batu granit yang cukup tinggi  dibanding dengan kedua pantai sebelumnya. Uniknya, batu-batu granit di pantai ini berbentuk seperti gunung-gunung kecil yang dapat didaki hanya dalam beberapa detik. Warna dan tekstur batunya lebih gelap dan licin akibat lumut yang menempel di badan batu.

Tidak menjadi sulit untuk menemukan batu-batu granit megah nan cantik di sekitar pantai di Bangka dan Belitung. Ukurannya cukup membelalakan mata kita ketika pertama kali melihatnya. Perlu belasan atau bahkan puluhan orang untuk bisa memeluk batu-batu granit ini. Namun, ada juga yang hanya berukuran kecil bahkan setengah terendam di dalam air. Batu-batu granit di Pantai Parai, Pantai Tanjung Kelayang, dan Pantai Tanjung Tinggi mencuri perhatian  mata sesaat kita bersantai menikmati kemegahan dan kecantikannya. Sungguh..


foto: febrian alsah

Minggu, 01 April 2012

Maluku: Pisang dan Sambal adalah Jodoh

Pergi ke maluku jangan lupa makan pisang dan dabu-dabu (sambal). Memang makanan yang satu ini sudah menjadi favorit warga lokal Maluku. Pisang dan sambal bisa menjadi makanan yang setia menemani di kala pagi, siang, sore atau malam hari. Tak heran jika kita berkunjung ke Maluku, pisang dan sambal adalah jodoh yang tak sulit ditemukan.

Mungkin pisang, yang buahnya manis, tidak cocok di lidah orang-orang tertentu untuk disantap dengan sambal. Namun, rasa kontras ini justru menjadi unik di lidah orang-orang Maluku. Pisang tidak hanya diolah dengan cara digoreng tetapi juga direbus bahkan dibakar. Apapun bentuk pisangnya, pasti sambal yang menjadi jodohnya. Sambalnya pun beragam tergantung masing-masing pembuatnya.

Entah sekedar bertamu k rumah penduduk atau jalan-jalan ke pantai, pisang dan sambal seringkali menjadi santapan yang sederhana namun berkawan baik di mulut maupun perut. Apalagi bagi masyarakat yang memiliki pohon pisang di sekitar rumahnya, pisang bisa menjadi makanan pokok selain nasi. Pisang yang menjadi pengganti nasi, bisa disantap dengan ikan bakar dan sambal. Sungguh santapan yang unik dengan rasa beraneka ragam, manis, pedas, asin.

Pisang Mulut Bebe (Bebek), Sambal, dan Ikan
Sumber: Internet
Mungkin bagi kita orang Jakarta, hanya gorengan tahu, tempe, dan bakwan yang cocok dimakan dengan sambal, tapi bagi orang-orang Maluku, pisang gorenglah yang paling mantap untuk dimakan dengan sambal. Yang jelas, makanan ini tidak hanya menjadi milik orang Maluku tetapi juga orang Manado yang sangat mencintai rasa pedas. Maka dari itu, bagi orang Maluku maupun Manado, makan pisang tidak akan lengkap jika tak memakannya dengan sambal. Karena sambal justru menghadirkan kenikmatan tersendiri pada pisang yang sudah siap untuk disantap.