"Journey, it's not about where you go, where you stay, but how you enjoy it with or without friends. Be grateful" - Mine

Sabtu, 23 Juni 2012

World Ocean Day: Bijaksana terhadap Laut

Memperingati World Ocean Day, 8 Juni 2012, masyarakat dunia termasuk Indonesia diingatkan kembali akan pentingnya menjalin hubungan selaras dan harmoni dengan lautan. Apalagi negara kita yang tidak terbatas kekayaan lautnya. Beberapa hal pun dikampanyekan untuk melindungi dan menyelamatkan ekosistem laut. Salah satu hal yang saya lihat di media sosial twitter adalah kampanye mengenai "tidak menonton pertunjukkan hewan-hewan laut yang seharusnya hidup di alam bebas". Hal ini juga dikampanyekan oleh beberapa diver Indonesia yang pastinya memiliki rasa kecintaan tinggi akan ciptaan Tuhan yang begitu dahsyat di perairan laut Indonesia.




Jujur saya merasa tidak begitu setuju dengan kampanye tersebut. Namun, bukan berarti saya tidak menyayangi binatang dan egois sebagai manusia tetapi saya begitu menghargai kehidupan yang dapat terjalin antar manusia dan binatang laut khususnya ikan-ikan laut yang populasinya terancam. Sebagai orang Jakarta, saya merasa beruntung bisa melihat ikan-ikan besar hingga kecil dengan mudah tanpa harus berenang dan menyelam di bawah laut yang membutuhkan biaya cenderung mahal. Ibarat kata, saya yang tinggal di Jakarta jalan sedikit ketemu Mall dan gedung bertingkat berbeda dengan anak-anak di wilayah Timur Indonesia yang dengan mudah melihat langsung kehidupan laut nan indah. Kenyataannya binatang-binatang laut hadir di dalam indoor memberikan edukasi yang berharga untuk anak-anak hingga dewasa di Jakarta.

Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pengelolaan dan perlindungan yang layak bagi binatang-binatang laut yang hidup di kolam atau aquarium-aquarium besar tersebut. Pastinya keahlian dan perhatian khusus wajib diberikan kepada biantang laut yang hidup di dalam sana, misalnya kebersihan tempat tinggal, kesehatan fisik ikan, dan tentunya intensitas yang dilakukan oleh manusia untuk menyentuh tubuh ikan-ikan tersebut demi mencegah stres pada ikan. Lagipula belum tentu binatang-binatang laut yang hidup di ekosistem sesungguhnya yakni alam bebas dapat terjamin kehidupannya. Semua tergantung dengan manusia yang hidup di sekitarnya karena sesunguhnya manusia diberikan hikmat dan pengetahuan untuk bisa menjaga dan mengelola alam ini. Selain itu, jaminan keamanan bagi manusia untuk menyentuh ikan-ikan yang terbilang ganas juga perlu diperhatikan. Saya pikir sumber daya manusia yang cerdas dan berkompeten dalam bidang kelautan mampu menanggulangi hal-hal tersebut. 


Jelas bahwa kampanye ini masih memiliki kekurangan dalam beberapa hal. Menurut saya, dengan memindahkan ikan-ikan laut ke dalam aquarium dan kolam tidak akan mematikan kehidupan ikan tersebut selama manusia dapat merawat mereka dengan baik. Hal tersebut justru akan mematikan rasa ingin tahu, mengenal, dan mencintai kehidupan bawah laut karena terciptanya jarak penghalang antara manusia dan binatang laut. Kita memang harus berhati-hati dengan binatang laut yang ganas namun bukan berarti kita tidak boleh mengenal mereka meskipun hanya sekedar visual. Binatang yang ada  di laut sebenarnya sama saja dengan binatang yang ada di darat. Masalah ini sebenarnya sama saja dengan kebun binatang yang sengaja diciptakan sebagai miniatur alam untuk binatang-binatang hutan demi kepentingan edukasi manusia. Fasilitas-fasilitas ini juga sudah diciptakan bertahun-tahun dan kenapa sekarang baru dipermasalahkan. 


Belajar mencintai alam tidak harus selalu ke alamnya langsung tetapi media-media pembelajaran yang hadir di sekeliling kita juga bisa dimanfaatkan. Intinya sekarang bagaimana kita menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut dengan bijaksana dan tetap menghargai kehidupan mahluk hidup lain yang juga sama-sama bernapas seperti kita manusia.

Selasa, 12 Juni 2012

Will God save you?

One day, a man was jumping into water.
An a boat come by and said, "Did you need help?" He said, "No, thank you. God would save me!"
Then, another boat came by... and said,"You need a help?"
He said,"No thank you. God would save me!"
Finally, the man was drowning, and he was in Heaven.
And he asked to God, "God.. why did you not save me?"
God said, "I sent you two big boats, you dumby!"

by Jayden Smith - Pursuit of Happiness (2006)

Minggu, 10 Juni 2012

Underwater World

Anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada Indonesia.. Takjub dan terharu liat video di bawah ini. Cahyo Alkantana bekerjasama dengan DiveMag serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempersembahkan sebuah karya yang memberikan kita kesadaran untuk lebih menghargai negara Indonesia di sisi dunia yang berbeda... Underwater World..



Trailer Underwater World, A Film by Cahyo Alkantana


"with these beautiful Underwater World, Indonesia is ready to welcome you, to experience all the wonders of this truly amazing and attractive region"

Download 1 GB version, http://www.indonesia.travel/id/material/detail/81/film-indonesia-underwater-world