"Journey, it's not about where you go, where you stay, but how you enjoy it with or without friends. Be grateful" - Mine

Sabtu, 23 Juli 2011

Stasiun TV favorit gw sekarang Transcorp, yaitu Trans 7 dan Trans TV. Ini dia beberapa alasan kenapa gw suka dua stasiun TV tersebut. Pertama, mereka selalu mencoba untuk membuat tayangan-tayangan yang baru, yang belum pernah ada di stasiun TV lainnya.  Kedua, mereka mencoba untuk membuat tayangan yang dekat dengan semua jenis penonton. Ketiga, mereka membuat tayangan yang ringan ketika penonton sudah stress dengan aktivitas sehari-hari.

Alasan pertama di atas mungkin jadi alasan kenapa gw ngga pernah dibuat bosan sama dua stasiun TV ini. Banyak acara-acara dari mereka yang jadi perintis acara talkshow, reality show, lawak, atau pun acara traveling (ini favorit gw). Gw merasa kalo acara mereka cukup banyak yang terinspirasi sama acara-acara luar negeri. Tapi, menurut gw, itu ngga masalah selama program-program TV tersebut belum pernah ada di TV Indonesia. Lagian ngga semua penonton Indonesia nonton siaran Luar tiap hari. Dan biasanya, kedua stasiun TV ini selalu aktif memberikan sesuatu yang baru ketika program TV-nya udah terasa garing. Misalnya, dengan mengundang presenter-presenter kocak dan handal untuk menjadi presenter baru di program tersebut. Atau, bisa juga dengan mengganti sedikit format acara, yaitu dengan menambah konten atau mengurangi konten acara.

Kenapa gw bilang mereka dekat dengan penonton? Menurut gw, tim kreatif yang tentunya dibantu tim riset dalam sebuah stasiun TV itu penting banget keberadaannya. Gw salut sama tim riset Transcorp karena mereka seolah selalu tahu apa yang penontonnya suka. Terlebih lagi, apa yang lagi happening di masyarakat. Dalam hal ini, target masyarakat adalah masyarakat luas tanpa membedakan kelas. Karena ada stasiun-stasiun TV yang targetnya memang dikhususkan untuk masyarakat menengah ke atas. Bicara soal tim riset program TV, tim riset Trans 7 dan Trans TV cukup pandai mengetahui kesukaan dan hobi penonton masa kini. Misalnya, cari talent atau artis pendatang baru yang sederhana tapi menghibur. Ada aja orang yang diajak nimbrung ke dalam sebuah acara TV sampai OB atau satpam juga dimasukin (terlihat dalam acara OVJ Trans 7). Ada lagi penampilan terbaru dari seorang anak kecil kurang lebih berusia 3 tahun di Opera Anak. Anak ini dipanggil dengan sebutan Pak Lurah (nemu dimana coba anak kaya gitu).

Acara masak-masak dan jalan-jalan merupakan kesukaan dan hobi banyak penonton saat ini. Kalo acara masak-masak khas banget sama Ibu-ibu atau mas-mas, Trans TV berusaha menghadirkan seorang artis cantik yang bergaya muda dan stylist, yaitu Farah Quin. Setelah chef ini terkenal, Trans TV dan Trans 7 mulai menarik beberapa chef muda lagi untuk tampil dalam acara masak-masak lainnya. Selain masak-masak, Trans 7 terkenal dengan acara Jejak Petualang. Gw kurang tau juga, apakah ada acara jalan-jalan yang terkenal sebelum Jejak Petualang hadir di TV Indonesia. Yang jelas, acara ini mampu menginspirasi penonton utnuk lebih mengenali dan mencintai alam Indonesia dengan cara ber-traveling.

Siapa yang ngga tau Sule? Sejak kapan dia terkenal? Tentunya sejak Sule tampil di Opera van Java (OVJ) Trans 7. Dengan pintarnya juga,  OVJ menghadirkan beberapa arti lawas seperti Andre vokalis grup band Stinky dan Parto pelawak yang terkenal jaman gw SMP. Kehadiran Sule ditambah dengan kehadiran artis-artis lainnya merupakan kunci utama suksesnya OVJ. Selain itu, gaya musik campur sari menambah nilai plus dari acara ini sebagai sebuah hiburan moderen tradisional. Acara TV yang satu ini merupakan acara yang ringan dan hangat untuk ditonton setelah beraktivitas seharian.

Dan ada satu lagi program TV yang menarik buat gw, yaitu spotlite dan on the spot. Kedua acara ini hadir di Trans 7 untuk memberikan informasi-informasi unik yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh penonton. Kalo banyak orang menilai acara ini agak ngga penting, menurut gw justru Trans 7 kreatif. Dengan modal tayangan video Youtube dan announcer yang gak keliatan wajahnya bisa menciptakan sebuah acara TV yang informatif. Dan sekali lagi, acara seperti ini kayanya belum pernah ada di stasiun TV lain.

Beberapa acara lainnya yang dipelopori oleh kedua stasiun TV ini, yaitu Ceriwis, Termehek-mehek, Empat Mata, Dorce Show, Tebak Lirik (gw lupa judulnya), dsb. Trans TV dan Trans 7 berusaha untuk menampilkan hal-hal sederhana ke layar televisi anda.

Kamis, 21 Juli 2011

#010 creativeNOTpassive

Hari ini gw benar-benar terhibur dengan kehadiran surat-surat kiriman orang-orang ke produk Indomie. Tau kan iklan Indomie yang,"Ini ceritaku, apa ceritamu?". Tadi temen gw yang magang di bagian Indomie minta bantuan untuk nyeleksi surat-surat yang masuk. Gw langsung tertarik banget dikasi kerjaan baca tulisan orang terus nyeleksi yang mana yang kurang dan bagus.

Hampir ratusan surat yang masuk dengan berbagai ukuran kertas dan jenis tulisan. Sampe ada deh yang tulisannya gak bisa dibaca dan akhirnya gak dibaca, maap sakit mata bro! haha. Surat demi surat dibaca. Berbagai kejutan terkandung di dalam surat-surat tersebut. Ada cewek yang ngirim suratnya 2 kali. Masing-masing suratnya ada foto 4R nya pula dengan angle foto pake hp, kebayang kan pose-nya gimana, hahaha. Anehnya foto yang kedua ngga jadi satu sama suratnya. Dikirim terpisah,haha. Ditambah lagi, judul cerita Indomie-nya : "Urat malu ku putus gara2 Indomie" HAHAHA, gila ni cewe. Gw rasa sih dia terobsesi buat jadi talent-nya Indomie.

Terus ada lagi yang di dalam mobil kelaperan dalam perjalanan liburan, malah masak Indomie di dalam mobil, ccck. Ada lagi yang isi amplopnya itu cuma bungkus-bungkus Indomie, haha. Lo kata undian berhadiah apa??! Surat yang lain lagi berusaha pengen nunjukin betapa niatnya dia untuk Indomie. Jadi setiap kata Indomie di dalam suratnya, dia isi dengan guntingan tulisan Indomie dari bungkus Indomie, haha, kreatif. Sayangnya, ceritanya STD banget.

Ada lagi malah ngasi komentar tentang iklan Indomie yang jauh-jauh pergi ke Belanda cuma untuk beli Indomie. Si penulis bilang kalo sebenarnya di negara-negara Eropa ada kok yang jual Indomie ngga cuma di Belanda aja, eaaa. Gw gak tau deh yang mana yang bener, haha. Macem-macem banget deh cerita orang-orang tentang Indomie.

Yang paling gw sering temuin dan bisa dibilang standar adalah setiap cerita yang mengandung unsur kenangan akan keluarga, makan indomie pas naik gunung, sama kenangan Indomie pas bulan puasa. Indomie emang khas banget sih sama keluarga dan pertemanan. Apalagi lagi dingin makan Indomie udah biasa.

Gw lupa deh ada yang berpantun, terus rada maksa gitu. Dia orang Kalimantan. Yang paling gw inget dalam pantunnya ada kalimat, "Makan indomie sambil serius", wakakaka. Terus kalimat terakir pantunnya (gw rada lupa kalimatnya) intinya," Saya tunggu di Kalimantan", bhahahaha. Siapa elu??

Masih banyak yang bagus-bagus dan gak bisa diceritain satu-satu. Lagian kalo gw ceritain, nanti gak spesial lagi dong iklannya Endomi (salah satu penulis surat menyebut Indomie dengan Endomi sampai akhir suratnya). Ini ceritaku, apa ceritamu? hehehe.